,

Mahasiswa FK UII Raih Penghargaan di SRF 2018

Mahasiswa Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Islam Indonesia (UII) kembali meraih 3 penghargaan di ajang nasional. Kali ini mereka berpartisipasi dalam Scripta Research Festival (SRF) 2018 bertema “Clinical Updates on Preconception & Interconception Health: Highlight on Preconception Care and Fetal Screening & Theraphy”. Even ini diselenggarakan oleh Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara (FK USU) pada tanggal 2-5 Februari 2018.

Ajang nasional SRF 2018 ini digelar setiap tahunnya oleh  FK USU yang bertujuan untuk menciptakan dan mendukung terbentuknya iklim keilmiahan di kalangan mahasiswa kedokteran Indonesia.
Sebelumnya, UII mengirimkan 15 mahasiswa yang tergabung di dalam 8 tim dan berhasil membawa 3 penghargaan. Penghargaan pertama yakni Juara 2 Esai Ilmiah berhasil diraih oleh Rafik Prabowo (2015) dengan membahas mengenai potensi air kelapa muda sebagai agen anti-inflamasi pada ibu hamil dengan Demam Berdarah Dengue (DBD).

Selanjutnya, Juara 3 Esai Ilmiah juga berhasil diraih oleh Muhammad Luthfi Adnan (2016) dengan bahasan mengenai kandungan ekstrak bunga pisang (Musa Paradisiaca) yaitu Galactogogue, dapat meningkatkan produksi Air Susu Ibu (ASI) sehingga ASI yang dihasilkan dapat dikonsumsi oleh bayi dan balita yang sedang terkena diare.
Sedangkan Juara 2 Literature Review-Poster Ilmiah diraih oleh tim yang beranggotakan Wiska Verrenza (2015), Hanif Purbaya (2015), dan Rafik Prabowo (2015). Mereka membahas inovasi minuman probiotik sari buah kurma dengan isolat bakteri plantarum mut 7 dari ketela gatot dan lactobacillus casei subsp, Rhamnosus TGR2 dari growol sebagai minuman alternatif bagi anak dengan diare akut.

Salah satu anggota tim, Rafik Prabowo mengatakan bahwa Literature review-poster ilmiah ini ditujukan untuk mengambil manfaat dan pengembangan makanan lokal.

“Karya ini memanfaatkan bakteri Probiotik lokal yang ternyata ada di makanan khas tradisional Yogyakarta, yaitu Ketela gatot dan growol. Sehingga diharapkan dapat mengangkat potensi makanan lokal dan tentunya mengembangkan bakteri Probiotik yang terkandung di dalam kedua makanan tersebut”, Jelas Rafik.

Rafik menggarisbawahi bahwa dalam ajang SRF 2018 lalu, UII menjadi satu-satunya universitas swasta yang lolos ke babak final, bersama dengan universitas negeri lainnya seperti UI, UGM, UB, UNAIR, dll. “Diharapkan dengan diraihnya penghargaan ini, ke depannya dapat meningkatkan minat, semangat, dan kepercayaan diri dari mahasiswa UII, khususnya untuk mahasiswa FK UII dalam mengikuti ajang nasional maupun internasional sehingga bisa membuktikan bahwa kita mampu.” Tukasnya. (RRA/ESP)