Mahasiswa STAIMA Banjar Berkunjung ke Pesantren UII

Sebanyak 60 Mahasiswa dari rombongan STAIMA (Sekolah Tinggi Ilmu Agama Miftahul Huda Al Azhar) Banjar yang dibimbing oleh dosen STAIMA Arif Effendi M.Pd. melakukan studi banding ke Pondok Pesantren UII pada hari Kamis sore, (21/12). Rombongan dari STAIMA diterima di Pondok Pesantren UII putri kampus terpadu UII jalan Kaliurang KM. 14,5. Tujuan dalam studi banding tersebut adalah untuk mengetahui sistem pendidikan yang ada di Pondok Pesantren UII serta untuk menimba semangat berprestasi mahasiswa STAIMA.

Hal ini mengingat begitu banyak prestasi-prestasi yang telah ditorehkan oleh mahasiswa santri Pondok Pesantren UII baik di kancah regional maupun internasional. Alasan tersebut  itulah yang menjadikan STAIMA Banjar tertarik melakukan studi banding ke Pondok Pesantren UII agar dapat memacu motivasi mahasiswanya untuk berprestasi. Acara tersebut dihadiri oleh pihak pengasuh Pondok Pesantren UII Ust. Suyanto M.Si. M.Pd, Ust. Muhammad Anas S.Pd, dan sebagian dari santri Pondok Pesantren UII .

Dalam kesempatan ini Ust. Suyanto selaku pengasuh Pondok Pesantren UII menjadi pembicara dalam acara studi banding tersebut. Pada kesempatan ini beliau menyampaikan beberapa informasi terkait yang ada di Pondok Pesantren UII. Ia juga menyampaikan nasihat dan motivasi kepada mahasiswa STAIMA untuk menumbuhkan semangat dalam berprestasi dan bercita-cita setinggi mungkin.

“Pondok Pesantren UII tidak hanya didirikan untuk kepentingan UII saja, melainkan untuk menyiapkan kader-kader pemimpin bangsa ini. Sehingga diharapkan kedepannya santri Pondok  Pesantren UII dapat menjadi pemimpin bangsa yang amanah dan berkompetesi”, ujrnya.

Acara tersebut berjalan penuh dengan keakraban antara pihak dari rombongan STAIMA dengan pihak Pondok Pesantren UII. Peserta rombongan begitu antusias mendengarkan penyampaian dari pengasuh Pondok Pesantren UII, Ust. Suyanto. Pada kesempatan ini pula beliau menyampaikan nasihat untuk mempunyai cita-cita yang tinggi. “Cita-cita itu kalau bisa setinggi mungkin, karna kalau cita-cita itu tinggi kalau jatuh meleset tentu jatuhnya masih tinggi juga“, ujar Pengasuh Pondok Pesantren UII tersebut. (AR)