Manajemen Waktu Dibutuhkan dalam Pembelajaran Daring

Sukses Berkarir Sesuai Syariat Islam

Perkuliahan online atau kelas online menjadi metode pembelajaran yang efektif menyikapi diberlakukannya physical distancing akibat merebaknya wabah Covid-19. Namun, bukan tanpa kekurangan dalam pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan secara daring ini. Segala kendala ini sejatinya dapat diatasi, yakni dengan mengatur waktu dan meminimalisir gangguan.

Manajer UII Learning Center, Riefki Fajar Ganda Wiguna, S.Pd, M.Hum. dala acara Webminar Series, UII Learning Center, Minggu (19/4) mengatakan perlunya mengatur waktu dan meminimalisir gangguan, dimana pekuliahan online deadline-nya di-setting di Google.

“Catat deadline di setiap tugas, jauhi hal yang mengganggu fokus dalam belajar, seperti meng klik link-link lain yang ada di browser atau main games. Kemudian buat target tugas-tugas apa saja yang akan diselesaikan dalam waktu satu hari itu,” ujar Riefki dalam materi berjudul Tips & Ethics for Successful Online Learning.

Riefki menyebutkan ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam manajemen waktu tersebut. Di antaranya adalah waktu pengumpulan, pemilihan tugas yang bisa dikerjakan terlebih dahulu, dan waktu memahami materi.

Ia mengatakan bahwa waktu memahami materi sangat krusial. “Waktu pemahaman materi ini sangat krusial, karena jika kalian tidak paham materi, tidak paham intruksi, meskipun Time Management- nya bagus, tetapi nanti tugasnya bisa tidak sesuai yang diharapkan oleh dosen. Mulai sekarang kalian harus setting waktu berapa lama kalian harus memahami materi,” ujarnya.

Setelah menekankan apa saja yang perlu diperhatikan dalam proses pembelajaran online, Riefki menyinggung kiat-kiat memaksimalkan proses, yakni make your learning stick.
“Make your Leaning Stick, ini maknanya kalian harus bener-bener nglotok (menguasai dan paham) apa yang ingin dicapai, apa yang disampaikan oleh dosen mulai A sampai Z,” imbuhnya.

Riefki menyarankan agar para mahasiswa membuat forum diskusi, dan menggarisbawahi problematika ketergantungan terhadap jaringan WiFi. “Pastikan kalian jangan terlalu bergantung pada WiFi, jika materi yang dikirimkan oleh dosen itu bisa di download, pastikan download terlebih dahulu,” ungkapnya.

“Selanjutnya, buat forum diskusi dengan teman, bisa dilakukan dengan membuat diskusi kelompok sesuai penugasan dosen, misal tugas riset atau makalah. Pastikan jangan ada satu orang yang dominan bekerja karena ini tugas online, sehingga yang lain jadi tidak peduli dengan progress tersebut,” tandasnya.

Menjadi Pembelajar Mandiri

Mahasiswa di luar negeri dan di dalam negeri memiliki kesempatan belajar yang sama. Menurut Riefki, dalam gaining nowledge kita semua memiliki kesempatan yang sama, karena adanya koneksi internet dan sejenisnya, memungkinkan kita mempelajari apa yang orang lain pelajari.

Ia juga mengungkapkan bahwa Being an Independent learner sekarang menjadi sangat penting. “Pastikan sebelum perkuliahan kalian sudah membaca materi yang akan didiskusikan, jadi kalian akan tahu kemana arah pembelajaran,” katanya.

Riefki juga mengungkapkan pandangannya terkait motivasi dalam progress kelas online. Menurutnya motivasi harus dijaga di saat sesi kuliah online tanpa tatap muka.

“Dalam kelas online ini tidak ada sesi tatap muka, maka timbul perasaan tidak diawasi. Perasaan ini bisa berbahaya jika sudah menyangkut penyelesaian tugas, kerena tidak diawasi jika belum ada progress tidak masalah, yang penting jadi waktu hari-H. Tapi jadinya seperti apa itu yang perlu di pertanyakan. Maka dari itu, jika kita punya motivasi yang kuat untuk melakukan progress tanpa diawasi, tandanya kita sudah menjadi pembelajar mandiri,” jelasnya.

Faktor pendukung yang tidak kalah penting juga terdapat pada kebutuhan logistik. Menurut Riefki, kebutuhan logistik menunjang kelancaran perkuliahan online. Kebutuhan tersebut seperti perangkat internet dan materi kuliah.

“Pastikan perangkat internet kalian bekerja dengan baik demi kelancaran, kemudian persiapkan juga materi atau panduan perkuliahan. Ingat ini dalam rangka perkuliahan, jadi pastikan perangkat internetnya baik, dan materi atau buku panduan selalu ada di meja dimana kalian online,” pesannya.

Riefki menambahkan, bahwa dari Kebutuhan logistik yang sebenarnya tidak kalah penting adalah tempat melakukan perkuliahan online yang tenang dari gangguan, dan jika diperlukan makanan ringan juga bisa ikut dipersiapkan. (FSP/RS)