Memahami Project Management Dalam EPC

Ikatan Keluarga Alumni Teknik Industri Universitas Islam Indonesia (IKATI UII) sukses menggelar webinar bertajuk IKATI Berbagi dan Berdiskusi (IKATI BERISI) dengan menghadirkan narasumber Ir. Moh. Manthovani yang saat ini merupakan Supervisor (SPV) Marketing Power & Mining PT. Rekayasa Industri (Rekind).

Manthovani yang juga merupakan Alumni Teknik Industri UII angkatan 1985 dalam paparannya mengungkapkan, ketika berbicara sebuah project, pasti tidak jauh dari faktor human resource untuk mengorganisasi project sesuai target.

Disampaikan Manthovani, sistem EPC (Engineering Procurement Construction) digunakan di sebagian besar proyek konstruksi yang tidak biasa, misalnya pada Industri Migas, Pembangkit Tenaga Listrik & Energi, Pertambangan, dan jenis industri berat lainnya. Weight Factor Dalam EPC project pada umumnya yakni engineering dalam skala 7,07%, Procurement 68,77%, Construction 24,16% dari total 100%.

Sangat banyak ilmu-ilmu lain dalam project EPC mulai dari pengorganisasian hingga pengadaan setelah itu pelaksanaan project hingga hand over,” tutur Manthovani. Ia menambahkan sebagi kontraktor harus memahami betul bagaimana kontrak management. Kontrak LUMPSUM EPC diberikan untuk lingkup pekerjaan yang lengkap dan jelas.

Scope clarification juga perlu diperhatikan dalam project agar clear up saat eksekusi project. Jangan sampai terlupakan klarifikasi agar bisa men-deliver seluruh hal yang ada di project. Project Stakeholder Management juga perlu diperhatikan pihak-pihak yang terkait dengan bagaimana project dieksekusi hingga selesai ada regulator, vendor, customer, manager, dan lain sebagainya.

Manthovani menambahkan bagiamana mengatur workland di PT. Rekind dengan kurang lebih 1500 karyawan. Selain itu juga banyak project dan kerjasama dengan perusahaan lain. Menurutnya hal yang menjadi faktor utama dalam perusahaan adalah waktu, budget, dan kualitas. (HN/RS)