Meraih Medali Bersama FMIPA UII

Mindset

Dalam rangka mempersiapkan meraih medali emas pada PIMNAS 35, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Islam Idonesia (FMIPA UII) menggelar Workshop Sosialisasi PKM 2022 dengan tema “Meraih Medali Bersama FMIPA UII” pada Selasa (22/2). Acara yang diadakan secara daring melalui Zoom Meeting ini diikuti mahasiswa dan para dosen di FMIPA UII. Workshop menghadirkan dua pembicara yakni Ir. Ali Parkhan, M.T. dan Beni Suranto S.T.,M.Soft.Eng.

Dekan FMIPA UII, Prof. Riyanto, S.Pd., MSi., Ph.D. dalam sambutannya menyampaikan, acara ini diadakan dalam rangka untuk mengupas tuntas bagaimana tips dan trik agar proposal Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) dapat lolos pendanaan. Kemudian harapannya, mahasiswa juga dapat memahami dan mengetahui kiat-kiat lolos PIMNAS.

Untuk dapat menemukan ide dan topik-topik yang baik agar dapat diangkat dalam proposal PKM, Prof. Riyanto menyarankan agar mengangkat topik yang memenuhi kebutuhan bangsa kita. Topik ini diantaranya adalah energi terbarukan, kemudian peralatan-peralatan berbasis sensor, tema terkait dunia kesehatan, Covid-19, dan topik-topik yang relevan dengan kebutuhan zaman ini.

Narasumber pertama Ir. Ali Parkhan, M.T. memaparkan tentang tips dan trik kunci utama agar lolos pendanaan. Ia mengatakan, agar proposal PKM dapat lolos pendanaan maka kita perlu membangun persepsi yang baik serta memperhatikan kualitas dari ide yang kita tuangkan tersebut. Dalam membangun persepsi, perlu adanya strategi. Hal ini disebabkan karena apabila kita membangun persepsi yang salah, maka akan menimbulkan kontraproduktif.

Dalam pemaparannya, Ali Parkhan memberikan contoh sederhana yang dapat dipahami oleh audience. Dicontohkan, apabila ada sebuah iklan oli yang kemudian dalam iklan tersebut memberikan gambaran adanya sebuah mobil jelek dan rusak yang mogok, kemudian mobil tersebut diberi oli dan akhirnya mobil tersebut bisa jalan. Iklan tersebut secara sekilas memberikan gambaran umum kepada masyarakat bahwasanya oli yang terdapat dalam iklan tersebut hanya cocok untuk mobil jelek dan mogok. Sekilas terlihat sepele, namun itulah contoh sederhana betapa pentingnya membangun persepsi yang baik agar dapat diterima dengan baik pula.

Lebih lanjut disampaikan Ali Parkhan, dalam membuat proposal PKM ini, kita bagaikan seorang salesman yang sedang menjual produk kita kepada costumer. Costumer yang dimaksud dalam hal ini adalah para reviewer. Sehingga kita perlu memperhatikan bagaimana ide kita dapat dikemas menjadi judul proposal PKM yang baik.

Di sinilah kita perlu mengemas ide kita dengan semenarik mungkin sehingga dapat menyatukan persepsi yang baik dan dapat menarik perhatian dari sang reviewer,” ungkap dosen FTI UII yang telah memiliki banyak pengalaman dalam mendampingi ide PKM dan mengantarkan banyak tim hingga lolos pendanaan dan PIMNAS.

Direktur Direktorat Pembinaan Kemahasiswaan UII, Beni Suranto S.T.,M.Soft.Eng, selaku narasumber kedua dalam pemaparannya lebih menfokuskan terkait teknis awal yang sangat perlu diperhatikan ketika hendak mengikuti PKM. Poin-poin yang perlu diperhatikan diantaranya adalah komposisi tim dan kesesuaian dengan judul, kelengkapan bagian-bagian proposal, format proposal dan tata tulis, kesesuaian judul dengan skema yang dipilih, kemasan judul, dan elemen-elemen ilmiah dalam proposal.

Dalam kesempatannya, Beni juga berpesan bahwa menjadi mahasiswa merupakan suatu kesempatan yang sangat berharga untuk dapat mengasah softskill yang dimiliki. Oleh sebab itu, dengan adanya PKM ini dapat menjadi salah satu wadah untuk mahasiswa bisa menggali dan mengembangkan potensi-potensi yang dimiliki. (A/RS)