,

UII Peringkat 1 PTS di Ajang PIMNAS 30

Universitas Islam Indonesia (UII) meraih capaian yang membanggakan dengan menempati peringkat 1 untuk Perguruan Tinggi Swasta (PTS) pada ajang Pekan Ilmiah Mahasiswa (PIMNAS) 30 yang diselenggarakan tanggal 23 – 27 Agustus 2017 di Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar. PIMNAS 30 yang merupakan tahap final dalam Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) KEMENRISTEKDIKTI Tahun 2017 diikuti oleh total 420 Tim dari 89 Perguruan Tinggi di Indonesia.

Disampaikan Wakil Rektor III UII, Ir. Agus Taufiq, M.Sc., di Gedung Rektorat UII, Kamis (31/8), UII pada PIMNAS 30 berhasil meloloskan 6 Tim PKM yang terdiri dari 4 Tim PKM-Penelitian, 1 Tim PKM Pengabdian Masyarakat, dan 1 Tim PKM Karsa Cipta. Daru jumlah tim tersebut prestasi berhasil diraih oleh Tim PKM Karsa Cipta dari Fakultas Teknologi Industri UII dengan judul ESHOTICS “Electronic Shake Bottle Heater Induction Electromagnetic System” Inovasi Botol Pemanas Air untuk Traveler, dengan mendapatkan 1 Medali Emas kategori Poster dan 1 Medali Perunggu kategori Presentasi.

“Tim ini diketuai oleh Muhammad Iqbal Sabit (mahasiswa Program Studi Teknik Industri) dengan dosen pembimbing Setyawan Pratomo, S.T., M.T. (dosen Program Studi Teknik Elektro). Dengan raihan 1 Medali Emas dan 1 Medali Perunggu ini, UII berhasil menempati peringkat 1 untuk PTS di PIMNAS 30,” ungkap Agus Taufiq.

Lebih lanjut Agus Taufiq menuturkan bahwa capaian ini memperbaiki capaian tahun lalu yaitu UII menempati peringkat 2 untuk PTS pada perhelatan PIMNAS 29 yang diselenggarakan di Institut Pertanian Bogor. Dengan capaian ini Ia berharap mampu terus mendorong minat dan semangat mahasiswa UII untuk semakin berprestasi di bidang PKM dan meraih medali di ajang PIMNAS tahun-tahun yang akan datang..

Untuk meningkatkan prestasi di bidang PKM, Agus Taufiq menjelaskan bahwa UII melalui Direktorat Pembinaan Bakat/Minat dan Kesejahteraan Mahasiswa (DPBMKM) telah menyiapkan beberapa program unggulan yaitu workshop PKM, PKM CORNER, pemberian insentif PKM, dan juga konversi prestasi PKM ke poin SKS Akademik. “Hal ini sangat penting karena prestasi di bidang PKM (raihan medali di PIMNAS) adalah salah satu inikator utama pemeringkatan Bidang Kemahasiswaan Perguruan Tinggi oleh KEMENRISTEKDIKTI,” ungkapnya.

Agus Taufiq menambahkan bahwa pada pelaksanaan PIMNAS 30 yang lalu, UII juga mengajukan diri untuk menjadi kandidat tuan rumah pelaksanaan PIMNAS 31 di tahun 2018, bersaing dengan Universitas Negeri Yogyakarta dan Universitas Jember.

Sementara disampaikan Prof. Akhmad Fauzy, S.Si., M.Si., Ph.D., selaku Sekretaris Pusat PIMNAS ke 30, di dalam PIMNAS dilombakan 6 kategori atau 6 skema PKM. Kategori tersebut yakni Penelitian, Kewirausahaan, Pengabdian Masyarakat, Karsa Cipta, Terapan Teknologi dan Gagasan Tertulis. Kesemuanya ada 21 kelas, dimana kelas yang paling banyak adalah penelitian yakni ada 8 kelas, terdiri dari 6 kelas penelitian eksakta dan 2 kelas penelitian sosial humaniora. “Berikutnya Karsa Cipta ada 5 kelas, Kewirausahaan dan Pengabdian Masyarakat masing-masing 3 kelas, Terapan dan Teknologi dan Gagasan Tertulis masing-masing 1 kelas,” imbuhnya.

Lebih lanjut disampaikan Prof. Akhmad Fauzy, medali yang diperebutkan dalam PIMNAS berjumlah 42 medali emas, 42 medali perak dan 42 medali perunggu. Dari jumlah ini terbagi menjadi 21 medali emas perak dan perunggu di kelas dan 21 emas perak perunggu di poster. Di kelas sistim yang digunakan dengan pemaparan dan dinilai oleh 3 dewan juri. Dewan juri ini minimal Doktor dan dari beberapa Perguruan Tinggi. “PIMNAS kali ini adalah muara terakhir dari PKM dimana tahun ini proposal yang masuk jumlahnya ada 77678 dari 992 Perguruan Tinggi,” ungkap Prof. Akhmad Fauzy.

Selain itu Prof. Akhmad Fauzy yang juga merupakan Guru Besar Statistika UII menambahkan, yang didanai untuk program tersebut ada sebanyak 3918 dari 442 Perguruan Tinggi. Setelah didanai dilakukan monitoring dan evaluasi untuk kemudian diambil yang terbaik masuk ke PIMNAS. Dari 3918 program selanjutnya diambil 420 tim yang 6 di antaranya adalah dari UII. Ke 420 tim ini berasal dari 89 Perguruan Tinggi. Tercatat tiga universitas terbanyak yakni dari UGM, Universitas Brawijaya dan ITB yang masing-masing ada 31 tim.