,

UII Pimpin Asosiasi Akselerator Kewirausahaan Indonesia

Direktur Pembinaan & Pengembangan Kewirausahaan/Simpul Tumbuh Universitas Islam Indonesia (UII) Dr. Ir. Arif Wismadi, M.Sc. terpilih sebagai ketua asosiasi Akselerator Kewirausahaan Indonesia (AKSELWIRA). AKSELWIRA merupakan sebuah asosiasi nasional yang diinisiasi oleh Konsorsium GITA (Growing Indonesia: A Triangular Approach) dalam upaya pengembangan kewirausahaan dengan mengoptimalisasi fungsi 7 buah Growth Hub di Indonesia sebagai langkah awal.

Peluncuran AKSELWIRA dipresentasikan Arif Wismadi dalam Final Conference Erasmus+ GITA yang digelar secara virtual pada Kamis 8 April 2021. Final Conference bertemakan “Embedding Entrepreneurship in the Indonesian Education System” dipimpin oleh University of Gloucestershire (Inggris) dengan local host President University (Indonesia).

Arif Wismadi saat dimintai keterangan mengemukakan, beberapa aktifitas utama yang akan menjadi program dari AKSELWIRA ini antara lain membuat skema akreditasi untuk keanggotaan institusi, training & konsultasi berdasarkan konsep GITA, riset & transfer pengetahuan, dukungan pendidikan kewirausahaan bagi dosen, kolaborasi & jejaring internasional, kompetisi wirausaha serta fundraising startup dan berbagai potential project di masa datang.

“Dengan adanya AKSELWIRA ini diharapkan mampu membentuk ekosistem inovasi dan kewirausahaan yang kuat dengan menargetkan bergabungnya 100 calon anggota baru tingkat universitas dan 1.200 calon anggota baru tingkat program studi di seluruh Indonesia,” sebut Arif Wismadi.

Dengan hadirnya AKSELWIRA, harapannya tidak lantas menghentikan inisiasi yang telah dilakukan selama program Erasmus+ GITA dilaksanakan. Kedepannya AKSELWIRA berencana terus mengembangkan keanggotaan dengan universitas maupun program studi di Indonesia. Arif Wismadi menyampaikan, target keanggotaan AKSELWIRA adalah 5% dari jumlah universitas maupun program studi di Indonesia. “Kita berharap dapat memposisikan asosiasi ini sebagai tempat untuk mencari solusi terhadap problem,” ungkapnya.

Lebih lanjut disampaikan Arif Wismadi, AKSELWIRA juga akan menggarap skema akreditasi untuk keanggotaan institusi, training & konsultasi berdasarkan konsep GITA yaitu menggabungkan universitas dengan dunia usaha, riset dan transfer pengetahuan, dukungan pendidikan kewirausahaan bagi dosen, kolaborasi dan jejaring internasional, kompetisi wirausaha serta fundraising startup dan berbagai potential project di masa datang.

“Tata kelola kewirausahaan di masing-masing anggota sudah jadi, dulu kita belum punya simpul tumbuh sekarang kita sudah punya. Sehingga nanti kegiatan dan program itu akan dilakukan sinkronisasi, didekatkan dengan program-program di masing-masing kampus untuk sebagian program asosiasi,” paparnya.

Arif Wismadi menambahkan, nantinya program-program AKSELWIRA juga akan diarahkan untuk memberikan benefit kepada para mahasiswa dengan memberikan penguatan kurikulum agar mahasiswa dapat menghasilkan suatu invensi. Misalnya, salah satu langkah yang digarap di UII adalah dengan melakukan pemetaan Entrepreneurship Learning Outcome (ELO).

Seluruh program studi di UII dilakukan pemetaan terhadap 15 area kompetensi. Pada area lemah, akan diberikan penguatan berupa dana hibah untuk dilakukan perbaikan kurikulum untuk meningkatkan kewirausahaan. “Jadi kita dampingi bener, tidak hanya diberikan instrumen tetapi kita juga dampingi dana hibah,” tandas Arif Wismadi.

Untuk diketahui kepengurusan AKSELWIRA terdiri dari Dr. Ir. Arif Wismadi, M.Sc. (UII) sebagai Ketua, Andryan Setyadharma, SE, M.Si., Ph.D. (Universitas Negeri Semarang) selaku wakil ketua, Auliya A. Suwantika, Ph.D., Apt. (Universitas Padjajaran) selaku sekretaris, Dr. Adhi Setyo Santoso, ST., MBA. (President University) selaku Bendahara.

Selanjutnya Ir. Dwi Nita Aryani, MM., Ph.D., CRA. (STIE Malang Kucecwara) sebagai koordinator bidang pendidikan, penelitian & pengabdian masyarakat, Dr. Ir. Setyono Yudo Tyasmoro, M.S. (Universitas Brawijaya) sebagai koordinator bidang hukum dan kerjasama dan Dr. Riduwan, SE., M.Ag. (Universitas Ahmad Dahlan) sebagai koordinator bidang bisnis & pengembangan usaha.

Kewirausahaan di UII

Simpul Tumbuh UII menciptakan kurikulum untuk membuat mahasiswa terdorong dalam melakukan invensi. “Kita akan mengubah mindset bahwa mahasiswa mestinya ketika lulus itu pilihan pertamanya bukan bekerja pada orang tetapi membuat bisnis sendiri, dan kita membekali mereka dari semester awal karena di dalam Simpul Tumbuh juga ada LSP (Lembaga Sertifikasi Profesi), ada pendidikan lanjut, ada yang menyusun kurikulum kewirausahaan,” jelas Arif Wismadi.

Bisnis yang dimaksud akan fokus pada bisnis-bisnis yang dikembangkan berdasarkan bidang keilmuan di masing-masing program studi. “Jadi invensi inovasi dari keilmuan masing-masing yang kemudian direalisasi menjadi sebuah bisnis,” terang Arif Wismadi. Simbul Tumbuh nantinya akan memfasilitasi semua tahapan mulai dari pengembangan inovasi hingga pencarian dana pendamping dan membesarkan pasar bisnisnya.

Setiap tahunnya, Simpul Tumbuh UII menerima 150 kelompok mahasiswa pengusul yang masing-masing kelompok terdiri sekitar 3 orang mahasiswa. Jumlah ini menunjukkan antusiasme yang sangat baik dari para mahasiswa UII di setiap tahunnya. Dari sekitar 150 kelompok mahasiswa disaring hingga 10 kelompok yang dianggap paling siap untuk diberikan pendampingan selama 8 bulan.

“Jadi ide bisnisnya kita dampingi, produknya kita perbaiki, kemudian cara bisnisnya juga kita ajari, bagaimana mengurus keuangan juga kita ajari, bagaimana mengurus perpajakan kita ajari, bagaimana mencari investor juga kita bantu, kita temukan dengan calon-calon investor,” jelas Arif Wismadi.

Hingga saat ini, yang didampingi Simpul Tumbuh UII setiap tahun sudah mencapai 15 startup. Jumlah ini mencerminkan sebuah keberhasilan dari Simpul Tumbuh UII, karena universitas sebenarnya hanya menargetkan 2 startup setiap tahunnya. (VTR/RS)