Memulai karir setelah lulus dari perguruan tinggi bukanlah perkara mudah. Pasalnya tidak sedikit dari para lulusan, baru memikirkan memilih karir yang akan dijalani setelah menyelesaikan studi. Tak jarang pula di antara lulusan ini juga di hadapkan persoalan tidak memiliki beberapa hal yang mendukung dalam memulai karir yang diinginkan. Kondisi ini membuat para lulusan baru sulit mendapat pekerjaan pertama mereka.
Kemampuan menulis karya ilmiah yang dimiliki seseorang merupakan salah satu indikator penting dalam meningkatan mutu. Hal ini selaras dengan wujud catur dharma Universitas Islam Indonesia (UII), yakni meningkatkan kualitas serta keterampilan baik mahasiswa maupun dosen dalam kegiatan penelitian, dan memproduksi pengetahuan melalui riset.
Tidak dapat dipungkiri, kesehatan menjadi kebutuhan mendasar dan sangat dibutuhkan setiap orang, terlebih di kala pandemi seperti saat ini. Namun, terbatasnya fasilitas kesehatan, khususnya di daerah pelosok, menjadi kendala besar yang dihadapi. Di samping itu, belum terpenuhinya alat-alat kesehatan oleh pasar dalam negeri memaksa impor secara besar dilakukan.
Tetap Islami di Masa Pandemi, menjadi tajuk yang diangkat Program Studi Teknik Elektro Universitas Islam Indonesia (UII) dalam bincang-bincang seputar keislaman pada Kamis petang (2/7). Dikemas secara santai, acara dibersamai oleh Asep Setiawan, S.Th.I., M.Ud., dosen Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) yang juga kerap menjadi dosen tamu di UII. Acara yang berlangsung hampir satu jam ini disiarkan secara langsung di akun Instagram Teknik Elektro UII.
Perkembangan ilmu pengetahuan memungkinkan terjadinya pertemuan lebih dari satu disiplin ilmu. Menerapkan satu metode untuk diterapkan ke satu studi yang lain juga merupakan hal yang bukan pertama kali, walaupun dalam praktiknya akan berbeda. Topik inilah yang dibahas dalam Serial Bincang Sejarah Komunikasi: Sejarah sebagai Metode Riset Komunikasi yang diadakan oleh Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Islam Indonesia (UII) pada Minggu, (28/6) secara daring.
Pandemi Covid-19 mendorong institusi pendidikan tinggi untuk beradaptasi dan menyesuaikan diri dengan cepat dan tepat dalam menjalankan setiap aktivitas akademik. Seperti halnya pada pelaksanaan wisuda, yang pada kali ini tidak dapat digelar secara tatap muka. Merespon perubahan ini, wisuda di Universitas Islam Indonesia (UII) Periode IV dan V Tahun Akademik 2019/2020 pada Sabtu (27/6) digelar secara virtual dengan tautan https://www.uii.ac.id/wisudadaring.
Rektor UII, Prof. Fathul Wahid, S.T., M.Sc., Ph.D. mengemukakan untuk kali pertama dalam sejarah UII menggelar wisuda secara daring. “Kita melakukan ikhtiar lain, karena wisuda secara fisik tidak mungkin diselenggarakan. Wisuda daring (secara asinkron) ini adalah yang pertama dalam sejarah UII sejak berdirinya pada 1945,” tuturnya.
Ekonomi digital terus menunjukkan peningkatan seiring kemajuan teknologi di era revolusi industri 4.0. Di tanah air, ekonomi digital memberikan harapan besar dan diyakini menjadi prime mover untuk mendukung transformasi dan pertumbuhan ekonomi Indonesia. Menanggapi hal ini, Lembaga Eksekutif Mahasiswa Universitas Islam Indonesia (LEM UII) mengadakan kajian keilmuan untuk mengupas lebih jauh tentang peluang dan tantangan ekonomi digital sebagai tonggak perekonomian di Indonesia. Kajian yang digelar secara daring baru-baru ini menghadirkan pemantik diskusi yaitu Dosen Program Studi Akuntansi, Fakultas Bisnis dan Ekonomika Universitas Islam Indonesia (UII), Sigit Pamungkas, S.E., M.Com.
Jaminan terhadap kualitas pendidikan terus menjadi perhatian utama Universitas Islam Indonesia (UII). Bukan sekedar jargon, hal itu dibuktikan melalui pengakuan lembaga eksternal yakni Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT). Belum lama ini, lima program studi (prodi) di lingkungan UII peroleh akreditasi unggul dari lembaga penjaminan mutu pendidikan tinggi tersebut. Akreditasi unggul (setara dengan A) diraih karena sebagian besar prodi juga telah mengantongi akreditasi internasional. Read more
Di tengah kondisi pandemi Covid-19 yang masih berlangsung, Pemerintah mulai memberlakukan kebijakan new normal. Selain kesehatan, isu ekonomi menjadi salah satu hal yang menjadi pertimbangan pemberlakuan new normal di Indonesia. Isu kesehatan dan ekonomi menjadi isu yang saling berkaitan dalam kondisi saat ini. Salah satu yang terdampak dalam pandemi Covid-19 adalah perbankan syariah.
Pandemi Covid-19 yang belum juga mencapai titik akhir mendasari munculnya kebijakan new normal oleh Pemerintah. Skenario ini, secara bertahap diwacanakan akan mulai membuka kembali akses-akses kehidupan normal seperti sedia kala di kondisi pandemi Covid-19. Mulai dari pembukaan akses transportasi antar wilayah, pembukaan pusat-pusat perbelanjaan, hingga pembukaan sekolah.
Gedung GBPH Prabuningrat (Rektorat)
Kampus Terpadu Universitas Islam Indonesia
Jl. Kaliurang km. 14,5 Sleman, Yogyakarta 55584 Indonesia
Telepon: +62 274 898444
Faks: +62 274 898459
Email: info[at]uii.ac.id