Indonesia sering disebut sedang mengalami krisis energi. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik Indonesia (BPS, 2015), Indonesia mengalami kenaikan impor minyak mentah dari tahun 2011 sampai 2015. Salah satu upaya yang dapat dilakukan yaitu dengan mengganti energi fosil menjadi energi terbarukan seperti biodiesel. Disamping itu, limbah ikan saat ini belum dimanfaatkan secara optimal.

Read more

Semakin berkembangnya bisnis pengolahan kulit ikan pari mendapat perhatian dari sejumlah mahasiswa UII. Kulit ikan pari selama ini menjadi bahan utama berbagai koleksi kerajinan bernilai jual tinggi. Sekelompok mahasiswa tersebut kemudian menciptakan sebuah inovasi alat penghalus kulit ikan pari. Alat yang dinamakan PRO-SMILE yang merupakan kepanjangan dari Press Rotation for Smoothing Stingray Leather ini bisa menjadi solusi yang dihadapi oleh UKM Fanri Collection Yogyakarta.

Tim PRO-SMILE terdiri dari berbagai disiplin ilmu, antara lain Damas Reza P (Teknik Industri), Natasya Mazida (Teknik Industri), Reskia Budi (Teknik Mesin), Hasan Mubarak (Teknik Elektro), dan Hesa Chikita Putri (Psikologi).

Damas Reza menjelaskan bahwa awal mula terciptanya alat ini berawal dari permasalahan yang terjadi di UKM Fanri Collection Yogyakarta. UKM yang bergerak dalam pembuatan kerajinan ini sering menghadapi kendala pengampelasan kulit ikan pari. Proses pengampelasan merupakan salah satu proses utama penentu keberhasilan dan kualitas dari produk yang dihasilkan.

Seperti disampaikan pemilik UKM Fanri Collection, Sulaiman bahwa proses pengampelasan tidaklah mudah. “Kulit ikan pari tidak bisa disamakan dengan kulit sapi karena teksturnya yang teranyam dan amat padat. Struktur semacam ini membuat kulit ikan pari kuat luar biasa, sekitar dua setengah kali kekuatan kulit sapi. Sehingga diperlukan perlakuan khusus untuk menghaluskannya”, ujarnya.

Sayangnya selama ini belum ada teknologi yang memadai untuk mengolah kulit ikan pari tersebut. Alat pengampelas kulit ikan pari yang digunakan Fanri Collection memerlukan waktu cukup lama sekitar satu jam untuk satu kali produksi. Proses pengampelasan juga memerlukan perlakuan khusus seperti tekanan yang harus rata pada kulit pari, sehingga hanya orang-orang tertentu saja yang dapat mengerjakan proses ini. Hal tersebut menghambat proses produksi sehingga produksi tidak bisa menghasilkan kerajinan dalam jumlah yang banyak.

Bentuk inovasi alat pengampelas yang dilakukan secara berkelanjutan yaitu press rotation tabung ampelas. “Sebuah proses penghalusan yang memanfaatkan perputaran tabung untuk mempermudah penghalusan kulit pari. Tabung ampelas tersebut dihubungkan ke sebuah motor listrik agar dapat berputar. Keuntungan yang didapat adalah membantu menghaluskan kulit pari dengan mudah, aman, dan berkapasitas besar. Ini akan meningkatkan kualitas dan produktifitas UKM”, pungkas Damas.

Sebagai universitas swasta nomor wahid, Universitas Islam Indonesia (UII) terus menjaga konsistensi budaya mutu. UII telah menginisiasi penjaminan mutu untuk lembaga pendidikan tinggi sejak tahun 1999, jauh sebelum pemerintah mewajibkannya di tahun 2003. Guna mempertahankan komitmen tersebut, Badan Penjaminan Mutu (BPM) UII mengadakan Rapat Tinjauan Manajemen (RTM) pada hari Rabu (26/6), di Gedung Kuliah Umum Prof. Dr. Sardjito UII. Rapat yang dihadiri oleh pimpinan di level universitas dan fakultas, kepala badan serta para direktur tersebut membahas tentang hasil monitoring dan evaluasi pembelajaran berbasis Outcome-Based Education (OBE) pada semester ganjil 2018/2019.

Read more

Universitas Islam Indonesia (UII) menerima kunjungan dari Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) dalam rangka studi banding pada Selasa (25/6). Dipimpin oleh Kepala UPT Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) UMM, Dr. Saiman, M.Si., rombongan UMM diterima oleh Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Keagamaan dan Alumni/Ketua Umum PMB UII, Dr. Drs. Rohidin, M.Ag., di Gedung Rektorat.

Read more

Universitas Islam Indonesia (UII) mendapat kunjungan dari Prof. Neil Towers dan Nadine Suklowski dari University of Gloucestershire, Inggris pada Senin (24/6). Kunjungan tersebut dalam rangka mengevaluasi capaian dan perkembangan UII terkait pelaksanaan program Erasmus+ GITA (Growing Indonesia a Triangular Approach).

Erasmus+ GITA merupakan program peningkatan kapasitas kewirausahaan sivitas akademika UII. Program ini dijalankan untuk mendorong program-program Inkubasi Bisnis Mahasiswa (IBISMA) dan menguatkan kurikulum yang fokus pada kewirausahaan. Dimulai di UII pada tahun 2018 dan tahun ini merupakan tahun kedua untuk mengevaluasi perkembangan program yang sudah dijalankan selama satu tahun ini.

Read more

Publikasi naskah dari suatu penelitian bagi kebanyakan civitas akademika menjadi hal yang lumrah dilakukan. Pasalnya publikasi naskah ini menjadi syarat untuk memperoleh gelar terutama pada strata pendidikan magister dan doktoral. Kemampuan dalam menyesuaikan jurnal yang sesuai dengan naskah yang telah dikerjakan agar dapat terpublikasi di jurnal tersebut. Merespon hal tersebut, Universitas Islam Indonesia (UII) menggelar pelatihan program “Publishing in Academic Outlet” pada 24-28 Juni 2019.

Program ini merupakan hibah dari Erasmus+ yaitu program peningkatan mutu sumber daya manusia perguruan tinggi di kawasan Asia Tenggara. UII menjadi penyelenggara program Erasmus+ REPESEA di Indonesia bersama dengan Universitas Gadjah Mada.

Read more

Sukses menyelenggarakan UII MUN CONFERENCE 2018, Mahasiswa Universitas Islam Indonesia (UII) yang tergabung dalam UII MUN kembali menggelar UII MUN CONFERENCE yang ke-5 pada tahun ini. Acara yang dilaksanakan selama tiga hari ini dibuka pada Jum’at, (21/6) di Hotel Forris Hotel Yogyakarta. Pada tahun ini, UII MUN CONFERENCE mengusung tema “The Sustanability of International Cooperation: To be One or To Be War”.

Read more

Ikatan Keluarga Ibu-Ibu Universitas Islam Indonesia (IKI UII) mengisi kegiatan Syawalan 1440 H dengan fashion show wastra nusantara, pada Jum’at (21/6), di Auditorium Abdulkahar Muzakkir, Kampus UII Terpadu.

Hadir memamerkan karyanya Essy Masita dan Leila Rauf. Kedua designer tersebut turut memukau para hadirin yang tergabung dalam IKI UII. Mereka diantaranya berasal dari ibu-ibu dosen, ibu-ibu istri pejabat di UII, istri dosen serta ibu-ibu Tenaga Kependidikan di lingkungan UII.

Read more

Bulan Syawal merupakan momen penting bagi umat muslim untuk menjalin silaturahmi, tidak terkecuali bagi ibu-ibu yang tergabung dalam Ikatan Keluarga Ibu-Ibu (IKI) UII. Pada bulan Syawal ini, IKI UII menyelenggarakan kegiatan syawalan sekaligus pelepasan jamaah calon haji 1440 H.

Kegiatan silaturahmi yang berlangsung di Auditorium Abdulkahar Muzakkir, Kampus Terpadu UII pada jumat (21/6) diisi oleh Drs. Imam Mujiono, M.Ag. Materi yang disampaikan bertemakan Hikmah Syawalan. Mengawali tausiyahnya, Ustad Imam Mujiono menyajikan slide yang bertuliskan “Ibu, sang pembentuk mindset damai anak”. Menurutnya ibu bertanggung jawab dan berfikir keras untuk menjadikan seorang anak cinta damai.

Pantaskah kita disebut sebagai khaira ummah, disaat terjadi begitu banyak masalah? Pertanyaan ini disampaikan Ustad Imam Mujiono dihadapan pengurus serta anggota IKI UII dan tamu undangan yang hadir. Dalam penuturannya, di masa kanak-kanak mereka mencintai kedamaian dan setelah dewasa mereka bercerai berai. Sedangkan Islam mengajarkan kedamaian.

Ustad Imam Mujiono menunjukkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Askari dan Rahman mengenai negara-negara yang islami dalam menjalankan berbagai aspek kehidupan berdasarkan beberapa indikator. Di antara indikator-indikator tersebut yakni hubungan manusia dengan Tuhan, hak asasi manusia, hubungan sesama, ekonomi, politik, kepemerintahan, moralitas dan sebagainya. Hasilnya menunjukkan, Indonesia berada di posisi ke 140.

Penelitian lain yang juga ditampilkan mengenai faktor-faktor kesuksesan yang dilakukan oleh Standford University menunjukkan 70% dipengaruhi oleh kemampuan bergaul dan sisanya oleh kecerdasan. Tidak berakhir pada kedua hasil penelitian tersebut, penelitian ke tiga yang disampaikan dilakukan oleh Thomas J. Stanley tentang 100 faktor yang mempengaruhi kesuksesan. Tiga faktor teratas adalah kejujuran, kedisiplinan dan mudah bergaul.

Dalam pemamaparannya, Ustad Imam Mujiono ingin menunjukkan betapa pentingnya menjalin hubungan baik antar sesama. Terbukti bahwa menjaga hubungan akan menciptakan perdamaian, dan meningkatkan kesuksesan. Kegiatan silaturahmi pada bulan Syawal menjadi jembatan yang dapat memperkuat hubungan antar sesama muslim.

Mengakhiri ceramahnya, Ustad Imam Mujiono memberikan sedikit bekal bagi para calon jamaah haji agar memperoleh haji yang mabrur. Lima indikator yang harus diperhatikan oleh calon jamaah haji agar memperoleh haji yang mabrur yaitu afsyussalam, silul arham, ath imu tho’am, toyibul kalam dan shollu billayli wannasu niyam. (NR/RS)

Hadirnya revolusi industri 4.0 mempengaruhi banyak aspek kehidupan manusia. Dalam bidang ekonomi, perkembangan bisnis berbasis teknologi, contohnya saja seperti kehadiran ruang belajar online, aplikasi online shopping, hingga pemesanan penginapan dan tiket transportasi yang cepat dan mudah melalui gawai. Bercermin dari perkembangan ini, banyak peluang yang bisa digarap para wirausahawan muda.

Hal inilah yang mendorong Program Magister Teknik Informatika Universitas Islam Indonesia (UII) menyediakan pelatihan melalui Kelas Inspirasi bertajuk “Menjadi Enterpreneur” Best Practices Membuat Business Plan di Era Digital, di Auditorium Fakultas Teknologi Industri (FTI) UII, pada Kamis (20/06). Acara ini pembicara, CEO Cakratalk, Novi Wahyuningsih serta Aryo Wiryawan selaku Founder Jala.

Read more