Mahasiswa FTSP UII Ikuti Matrikulasi Bahasa Inggris Cilacs UII

Menjawab tantangan era globalisaasi saat ini, kemampuan berbahasa Inggris adalah satu keniscayaan yang wajib dikuasai. Berbagai cara dan model berlatih kemampuan Bahasa Inggris terus dikembangkan oleh CILACS UII. Salah satunya yakni desain pembelajaran bagi kalangan akademisi berupa Matrikulasi Bahasa Inggris. Program ini memberikan pembelajaran intensif yg diaplikasikan selama 1 atau 2 semester.

Guna membekali kemampuan Bahasa Inggris bagi mahasiswanya, tiga program studi di FTSP UII, Teknik Lingkungan, Teknik Sipil dan Arsitektur menyelenggarakan secara serempak matrikulasi Bahasa Inggris bagi mahasiswa baru TA. 2017/2018.

“Program ini diawali dengan placement test yang dilaksanakan tgl 7 & 15 Agustus 2017, hasil placement tes untuk mengetahui kemampuan awal mahasiswa sebagai dasar pengelompokan kelas (gruoping) berdasarkan kemampuan”, ungkap Aditya Suci selaku Head of Marketing Department CILACS UII pada Jum’at (11/8).

Hal ini dimaksudkan untuk mengoptimalisasi proses pembelajaran. Di samping itu, placement test ini nantinya menyaring mahasiswa yang akan ditempatkan pada kelas internasional yang berlaku khusus bagi jurusan Teknik Sipil dan Arsitektur. Materi placement test adalah TOEFL Simulation dan CEPT yang diselenggarakan di auditorium FTSP UII.

Pada saat berjalannya program kelak, dari ketiga prodi akan melaksanakan materi yang berbeda dan disesuaikan dengan kebutuhan.  Untuk prodi  Teknik Sipil dan Teknik Lingkungan mempelajari kemampuan dasar bahasa Inggris serta presentasi dan persiapan tes kompetensi. Sedangkan Arsitektur akan lebih fokus pada presentasi dan persiapan tes kompetensi.

Terdapat hal baru dari tahun-tahun sebelumnya sebab untuk tahun ini CILACS UII menambahkan platform Cilacs e-learning. Platform tersebut memungkinkan mahasiswa mendapatkan suplemen materi dengan menggunakan media online serta dapat dievaluasi dan mendapat  feedback dari dosen pengampu secara langsung.

“Harapan secara umum dari tahun ke tahun program ini dapat mendongkrak kemampuan mahasiswa dalam berbahasa Inggris yang dibuktikan dengan kenaikan skor yang signifikan pada saat pre-test dan final test”, pungkas Aditya Suci. (Ank/Adt)