PKM UII Ajak Masyarakat Gunung Kidul Tingkatkan Nilai Komoditas Pisang

Pengabdian masyarakat adalah suatu gerakan proses pemberdayaan diri untuk kepentingan masyarakat . Pengabdian masyarakat harus bersifat kontinual dan jangka panjang karena dalam membangun sebuah masyarakat dibutuhkan proses yang panjang. Di Desa Kemejing, Kecamatan Semin, Gunung Kidul sendiri memiliki sumber daya manusia yang tidak merata, dan memiliki tingkat ekonomi kebawah dan kendali perekonomian didominasi oleh warga non prduktif dan ibu-ibu rumah tangga. Lapangan pekerjaan ditopang dari sector pertanian dan peternakan yang tidak terlalu berkembang pesat.

Hanya usaha keripik pisanglah yang memiliki potensi lumayan besar dalam menunjang perekonomian warga, namun karena ada beberapa faktor yang menghambat perkembangan usaha ini salah satunya yaitu pengolahan pisang pada daerah ini sangat sederhana sehingga pisang hanya diolah menjadi keripik pisang, namun hasil samping berupa bonggol dan kulit pisang hanya dibuang atau untuk pakan ternak saja.

Berangkat dari permasalahan tersebut, sekelompok Mahasiswa UII melalui Kreativitas Mahasiswa (PKM) bidang Pengabdian untuk Masyarakat tahun 2017 yang anggotanya terdiri atas Izdihar Qatrunnada Wafiya (FMIPA-Kimia), Putri Cahya Nirwana (FMIPA-Kimia), Endah Tias Kinasih (FMIPA-Kimia) dan Muhammad Fiqri Andrian (FMIPA-Kimia) yang memiliki julukan Tim Ba-Ba-Banana melakukan suatu pengabdian masyarakat untuk memberi penyuluhan dan pelatihan kepada warga khususya Kelompok Wanita Tani (KWT) Dusun Sulur 1.

Penyebab utama kurang berkembangnya industri pengolahan pisang dan hasil sampingnya di Desa Kemejing adalah kurangnya keterampilan sumber daya manusia dalam melakukan kegiatan pengolahan produk dari pisang termasuk pengemasan, manajemen usaha, dan pemasaran. Kelemahan ini menyebabkan masyarakat tidak dapat memperoleh manfaat maksimal dari potensi pisang yang begitu besar. Padahal dengan adanya pengolahan pisang dan hasil sampingnya secara kreatif, nilai ekonomi produk olahan pisang dan hasil sampingnya dapat meningkat sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan petani.

Dari penyebab utamanya tersebut, Tim Ba-Ba-Banana ini memeberikan penyuluhan berupa penyuluhan membangun kelembagaan yang baik dan kuat, penyuluhan pemengamasan produk yang menarik, manajemen usaha dan pemasaran dan juga pelatihan pembuatan produk pisang. Bukan cuma buah pisang, namun bonggol dan kulit pisang yang ternyata memiliki kandungan gizi ini diolah menjadi stik bonggol pisang dan selai kulit pisang.

Diharapkan dengan program yang dilakukan Tim Ba-Ba-Banana yaitu berupa memberikan penyuluhan dan pelatihan kepada masyrakat mngenai informasi pengolahan dan penanganan produk yang baik untuk dapat mengembangkan usahanya sehingga meningkatkan perekonomian bagi penduduknya.