Profesi Dosen Membutuhkan Komitmen dan Dedikasi

Profesi dosen sebagai pendidik identik dengan kemampuan untuk mengajar dan menyampaikan materi di depan kelas. Namun hakikatnya dosen bukanlah sekedar profesi yang dijalankan sebagai sarana mencari rezeki. Lebih dari itu, untuk menekuni profesi dosen seseorang dituntut untuk memberikan komitmen dan dedikasi penuh pada bidang ilmu yang dikuasainya. Kedua hal tersebut akan menghasilkan buah yang manis dalam bentuk ilmu yang bermanfaat serta menggerakkan inspirasi orang-orang di sekitarnya. Hal inilah yang perlu ditanamkan pada para dosen, khususnya dosen baru yang belum lama terjun menekuni profesi pendidik ini.

Sebagaimana tergambar dalam acara Pra-Jabatan Calon Dosen Tetap Reguler UII Tahun 2018 yang berlangsung di GKU Prof. Dr. Sardjito, kampus terpadu UII pada Senin (30/7). Disampaikan Direktur Organisasi dan Sumberdaya Manusia UII (DOSDM), Yulianti Dwi Astuti, S.Psi., M.Soc.Sc, acara pra-jabatan diikuti oleh 30 calon dosen tetap reguler UII dari berbagai program studi. Selama mengikuti pra-jabatan, mereka akan diajak mengenali lingkungan akademik di UII, mengetahui apa saja program pengembangan karier bagi dosen, serta pengembangan potensi SDM dosen UII. “Untuk itu acara ini terbagi selama beberapa tahap yang berlangsung dari hari ini hingga 10 Agustus mendatang”, ungkapnya.

Sementara itu, Rektor UII Fathul Wahid, S.T., M.Sc., Ph.D berpesan agar calon dosen baru UII memahami apa itu hakikat menjadi dosen. Menurutnya, dosen bukanlah sekedar profesi. Sebab diperlukan komitmen dan dedikasi tinggi untuk menjalankan tugas sebagai dosen dengan sebaik-baiknya. Ia menegaskan pemahaman ini sangat penting dimiliki agar para dosen tidak terjebak pada rutinitas dan hanya berorientasi mengejar materi.

Di samping itu, ia juga menekankan pentingnya konseptualisasi ide menjadi hal yang nyata. “Dosen dituntut tidak hanya pandai melontarkan ide namun harus bertanggung jawab atas ide yang ia lontarkan. Caranya dengan minimal mewujudkan ide ke dalam tulisan sehingga bisa dikritisi oleh berbagai kalangan. Kemudian ada langkah nyata untuk mewujudkan ide itu”, tuturnya.

Sedangkan Wakil Rektor Bidang Sumber Daya & Pengembangan Karier UII, Dr. Zaenal Arifin, M.Si menyampaikan UII telah menambah keluarga baru dengan hadirnya para calon dosen. “Tuntutan dari pemerintah dan masyarakat semakin tinggi ke depannya. Dulu cukup gelar strata 1 untuk menjadi dosen, sekarang minimal harus S-2. Bukan tidak mungkin ke depan minim harus S-3”, katanya.

Oleh karena itu, ia berpesan agar setelah diterima di UII para dosen sebaiknya segera mengejar pendidikan doktor. “Selain itu, jagalah nama baik UII di luar kampus serta lebih pro-aktif menyapa para dosen senior di UII agar terjalin komunikasi yang akrab”, pungkasnya.