Teknik Elektro UII Gelar Summer School Satelit Penginderaan Jauh SAR

Program Studi Teknik Elektro Universitas Islam Indonesia (UII) menggelar Summer School on Planning and Designing an SAR Remote Sensing Satellite pada 10, 11, 17, dan 18 Juni 2022. Hari ke-2 acara pada Sabtu (11/6), tersaji tema aspek teoritis dan implementasi satelit SAR, yang disampaikan oleh para ahli dan insinyur otoritatif dari Jepang, India, Malaysia, China, dan Indonesia. Acara ini bekerja sama dengan Departemen Pendidikan Geografi Universitas Negeri Malang (UM), dan didukung oleh the Geoscience and Remote Sensing Society (GRSS) chapter Gujarat India, Masyarakat Ahli Penginderaan Jauh Indonesia (MAPIN), dan the Institute of Electrical and Electronics Engineers (IEEE) Comsoc Indonesia.

Dr. Wahyudi Hashi selaku perwakilan LAPAN Indonesia Program ini mengusung tiga topik yang berfokus pada komponen penyusun subsistem yang ada pada satelit, Konfigurasi Bus Satelite, dan juga peran dari sistem tenaga pada daya pesawat ruang angkasa. 

Sedangkan topik kedua yaitu Thermal, Subsystem, and  Bus Structure yang membahas tentang  bentuk evolusi dari satelit, kendala dalam mendesain satelit, dan juga termasuk kemudahan yang didapat dalam pengembangan satelit. Materi tersebut disampaikan oleh Dr. Muhammad Mukhayadi selaku perwakilan LAPAN Indonesia.

Topik terakhir yakni mengenai Attitude Control Dynamics (ACD), Orbital Dynamics (OD), ACD & OD for Lapan SAT-Network fokus topik tersebut mengenai proses mencapai dan mempertahankan reorientasi satelit, Sensor dan penggerak dari satelit, dan juga manajemen seluruh sistem dalam ruang angkasa. Topik tersebut disampaikan oleh Dr. Arifin Nugroho selaku Dosen pengajar Telkom University dan LAPAN Operation Team.

Chairman summer school, Firdaus, S.T., M. T., Ph.D. dalam sambutannya mengatakan bahwa program summer school dirancang untuk memberikan kepada mahasiswa dan para pengajar universitas untuk memperoleh pengetahuan yang diperlukan tentang desain Satelit SAR, Terminal Bumi, dan teknik DSP.

“Dalam program Summer School, kami berharap kita dapat memperoleh pengetahuan tentang aspek teoritis dan implementasi satelit SAR, bagaimana bentuk pemrosesan sinyal digital terkait dengan hubungan integrasi sinyal yang diterima dan bentuk penerapannya”, ujarnya. 

Ia juga mengatakan bahwa program ini dihadiri 12 pembicara dari berbagai negara, seperti Malaysia, Jepang, China, India dan juga dari Indonesia.

Sementara itu, Program summer school ini juga ditekankan dalam sambutannya. Dr. Arifin Nugroho mengaku program ini dapat memberikan kita pengetahuan tambahan dalam bidang kemudahan pengembangan satelit. Selain itu, dengan adanya program ini dapat menjalin kerja sama semakin erat antara universitas dan para pengajar dalam bidang teknologi canggih di masa yang akan datang.

Program ini dilaksanakan dalam jangka waktu 2 minggu pada bulan Juni 2022. Dalam pelaksanaannya, terdapat tiga tolak ukur keberhasilan, yakni pengetahuan, pengalaman, kesepahaman antar peserta yang hadir dalam program tersebut. Untuk menjamin tercapainya tiga tujuan tersebut, para pihak penyelenggara telah menyiapkan strategi khusus seperti memberikan kesempatan bertanya kepada masing-masing pemateri untuk menambah kesepahaman peserta. (PN/ESP)