Hingga sekarang pandemi virus corona (Covid-19) masih membuat banyak orang merasa takut dan khawatir. Terlebih mendekati bulan suci Ramadan, tentunya banyak ibadah yang tidak bisa dijalankan seperti tahun-tahun sebelumnya. Seperti shalat berjamaah, shalat tarawih, dan i’tikaf yang dilakukan di rumah. Meski demikian, banyak cara menyiasatinya sehingga ibadah Ramadan pun tetap maksimal.
Hal inilah yang menjadi perhatian Lembaga Dakwah Kampus Universitas Islam Indonesia (UII) dengan mengadakan kajian pra Ramadan 1441 Hijriah pada 18 April lalu melalui Google Meet. Kajian bertemakan “Aku Rindu Ramadanku yang Dulu” itu diisi oleh Ust. Ahmad Dahlan, Lc., MA.

Read more

Pandemi Covid-19 memberikan dampak luas bagi kehidupan manusia. Di samping kesehatan, Covid-19 juga ikut meredupkan aktifitas ekonomi dan sosial. Namun jika menulusuri masa silam, pandemi dalam skala yang berbeda juga pernah terjadi pada masa Nabi Muhammad SAW. Hal yang menarik adalah beberapa konsep melawan penyebaran pandemi sudah dikenal pada masa itu.

Salah satunya yakni konsep karantina. Disampaikan Direktur Pondok Pesantren UII, Dr. Asmuni, Mth, MA karantina dapat dikatakan sebagai konsep Islam pada masa awal untuk menyelamatkan nyawa manusia dari ancaman kematian akibat wabah penyakit menular. Karantina didefinisikan sebagai ukuran sasaran orang yang terpapar penyakit menular, apakah mereka tertular penyakit tersebut atau tidak.

Read more

covid-19

Bertambahnya orang yang terjangkit virus corona (Covid-19) saban hari sudah tentu membuat sebagian besar orang merasa cemas dan gelisah. Namun demikian, sebagai umat beragama pandemi Covid-19 justru menjadi peluang mendulang berbagai amal utama, tidak hanya ibadah kepada Allah tetapi juga kebaikan terhadap sesama manusia. Sebagaimana dicontohkan Nabi Muhammad SAW tatkala pada zamannya juga pernah terjadi pandemi yang menulari banyak orang.

Menurut Dr. Drs. Asmuni Mth, MA., dosen Hukum Islam sekaligus Direktur Pondok Pesantren Universitas Islam Indonesia, berdasarkan catatan sejarah, pernah ada wabah penyakit pada masa Rasulullah dan sahabat. Meskipun bukan virus mematikan layaknya Covid-19, wabah pada masa itu juga menular dengan cepat dan menyebabkan tidak sedikit orang terkena dampaknya. Pada masa itu, salah satu wabah yang sering terjadi adalah kusta atau lepra.

Read more

Program Studi Rekayasa Tekstil, Fakultas Teknologi Industri Universitas Islam Indonesia memberikan bantuan Alat Pelindung Diri (APD) kepada masyarakat dan tenaga medis. Inisiasi tersebut, turut menggandeng alumni serta Ikatan Ahli Tekstil Seluruh Indonesia (IKATSI). APD yang diberikan menggunakan bahan Spun viscose yarn 8450 30R dan Spun cotton yarn 7454 30C, yang telah melalui proses kimiawi sehingga memiliki sifat Water Repellent (menolak air) dan Anti Bacterial. APD ini telah diuji di Laboratorium Kendali Mutu Prodi Rekayasa Tekstil FTI UII, sehingga aman untuk digunakan.

Read more

stres pandemi covid-19

Pembaharuan informasi mengenai penyebaran virus Corona (Covid-19) terus disajikan oleh media dan menjadi bahan obrolan hangat di tengah masyarakat. Untuk menekan laju penyebarannya, pemerintah pun menetapkan beberapa kebijakan. Di antaranya menghimbau warga untuk berdiam diri di rumah, menjaga jarak aman tiap orang, melarang kegiatan yang mengundang kerumunan, serta menerapkan kerja dan beribadah di rumah. Tanpa disadari berbagai kebijakan itu dapat memberi dampak psikologis bagi seseorang. Gangguan seperti stres, kecemasan berlebihan, khawatir, ketakutan, bahkan depresi pun dapat dialami tiap orang di tengah pandemi Covid-19. Lantas bagaimana mengatasinya?.

Read more

Wabah Covid-19 yang banyak menelan korban jiwa dari tenaga kesehatan, menimbulkan keprihatinan Ikatan Keluarga Alumni Universitas Islam Indonesia (IKA UII). Secara gotong royong IKA UII menghimpun donasi dari alumni dan masyarakat luas.

Read more

Wakil Bupati Sleman, Dra. Sri Muslimatun., M.Kes. dan Anggota Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia, Subardi, S.H., M.H. mengapresiasi pembuatan Alat Pelindung Diri (APD) berupa face shield oleh mahasiswa Universitas Islam Indonesia (UII). Pembuatan APD ini sebagai upaya turut merespon mewabahnya virus Covid-19, dimana keberadaan APD sangat dibutuhkan tenaga kesehatan saat menangani pasien.

Read more

Melalui Podcast, Aufanida Ingin Mensyiarkan Ramadan

Wabah Covid-19 tidak dikehendaki semua pihak. Semua lembaga harus meresponsnya, baik merasa siap atau tidak. Aksi yang mungkin dilakukan, menjadi pilihan, dalam waktu yang tidak bersahabat. Semua harus diputuskan dan dijalankan dengan segera.

Read more

Kepada Semua Mahasiswa Universitas Islam Indonesia yang Berbahagia,

Assalamu’alaikum warahmatullah wabarakatuh,

Wabah Covid-19 adalah ujian bagi kita semua. Mari kita bersama berandil dalam mengendalikan wabah ini dengan menjaga pola hidup sehat dan menghindari berada di luar rumah, jika tidak sangat terpaksa. Dengan demikian, kita akan membantu memutus rantai penularan Covid-19 dan bukti kita menyayangi keluarga dan diri kita.

Pembelajaran daring dan bekerja dari rumah pun menjadi satu-satunya pilihan. Kita menyadari sepenuhnya, pola baru tidak selalu menyenangkan karena dijalankan dalam suasana yang tidak direncanakan dengan sangat matang. Namun, kita tidak putus harapan, dan selalu berikhtiar menjalankan yang terbaik.

Untuk mendapatkan koneksi Internet yang mendukung pembelajaran daring, silakan gunakan skema yang ada di sini https://www.uii.ac.id/kuota-internet-gratis-untuk-pembelajaran-daring-dan-kerja-dari-rumah/

Kami juga menyadari bahwa mahasiswa, dosen, dan tenaga kependidikan, juga terpengaruh. Tak terkecuali, juga penghasilan sebagian orang tua atau orang yang menangguh biaya hidup Saudara. Karenanya, kami merumuskan bantuan dalam bentuk pemotongan biaya kuliah dan pengunduran waktu pembayaran kepada mahasiswa yang mata pencaharian orang tua atau penanggung biaya kuliahnya terdampak. Tingkat keterdampakan sangat mungkin berbeda-beda, dan karenanya, bagi kami adil tidak harus dalam nominal yang sama (lihat infografis di bawah).

Keputusan ini sangat mungkin tidak dapat memuaskan semua pihak, namun ini adalah ikhtiar terbaik yang mungkin dapat dilakukan.

  1. Jika penghasilan orang tua atau penanggung biaya kuliah Saudara TIDAK TERDAMPAK bersyukurlah kepada Allah swt. Ini saatnya membantu saudara kita yang membutuhkan bantuan, termasuk di antaranya adalah dengan cara membayar uang kuliah pada waktunya, ketika sebagian kawan Saudara tidak mempunyai kemampuan untuk itu, sehingga proses bisnis dan layanan UII masih dapat berjalan dengan baik. Saudara tidak perlu mengisi formulir pernyataan terdampak Covid-19.
  2. Jika penghasilan orang tua atau penanggung biaya kuliah Saudara TERDAMPAK, Saudara dipersilakan mengisi formulir pernyataan terdampak Covid-19 dan mengirimkannya kepada kami paling lambat 14 April 2020. Formulir dan tautan pengiriman dapat ditemukan pada laman https://www.uii.ac.id/covid-19/. Tanda tangan dan fotokopi KTP bisa Saudara dapatkan dengan bantuan kamera yang ada di setiap ponsel Saudara. Kami mohon Saudara dapat mengisinya dengan jujur, sehingga kami tidak perlu memverikasikan satu per satu, dan akan mempercepat proses.

Informasi dan kebijakan mutakhir terkait dengan penanganan wabah Covid-19 di UII, dapat Saudara ikuti di https://www.uii.ac.id/covid-19/. Saudara juga bisa ikuti lewat kanal media sosial resmi UII.

Demikian pengumuman ini kami sampaikan, atas perhatian Saudara, kami mengucapkan terima kasih.

Wassalamu’alaikum warahmatullah wabarakatuh,

Yogyakarta, 10 Syakban 1441/3 April 2020

Salam sehat selalu,

 

Fathul Wahid

Rektor Universitas Islam Indonesia

 

Catatan: Surat ini sudah dikirim ke email semua mahasiswa aktif pada 3 April 2020.

Di tengah situasi pandemi Corona (Covid-19), mahasiswa UII tergugah untuk menyumbangkan kontribusi bagi negeri. Dua unit kegiatan mahasiswa yaitu Laboratorium Mahasiswa (LABMA) UII dan Ulil Albab Science Center (UASC) UII berkolaborasi membuat Alat Pelindung Diri (APD) yaitu face shield, yang kemudian disumbangkan ke rumah sakit untuk dipakai para tenaga medis yang berjuang di garda terdepan memerangi Covid-19.

Read more